Modal awal untuk belajar pemrograman adalah Motivasi.
Kalau motivasi untuk belajar motivasi besar, Selamat! Anda adalah calon
seorang programmer handal. Fokus selanjutnya adalah mengasah skill
untuk belajar pemrograman. Terus pertahankan motivasi yang telah
dimiliki. Jangan sampai motivasi ini pupus ketika menemui kegagalan.
Jangan mudah menyerah. Memang belajar
pemrograman adalah tidak mudah. Butuh perjuangan, kerja keras, serta
pengalaman (jam terbang). Jangan mudah menyerah ketika banyak error yang
muncul ketika membuat program.
Jangan sekali-kali menganggap pemrograman itu adalah sepenuhnya pelajaran ‘Menghapal’.Memang
betul, menghapal juga diperlukan yaitu ketika menghapalkan sintaks dan
aturan penulisan dalam program. Tapi secara prinsip, pemrograman adalah
pelajaran cara berpikir dan logika bagaimana menyelesaikan masalah.
Jangan hanya menjadi tukang ketik. Ketika
dosen memberikan contoh program di kelas atau ketika praktikum, jangan
hanya memandang setiap barisan kode program tersebut sebagai angin lalu
dan hanya Anda pindahkan ke kertas atau komputer. Kalau hanya demikian,
sama halnya dengan belajar menjadi tukang ketik. Coba pahami setiap
baris kode dan alur program yang dituliskan guru atau dosen Anda. Kalau
sudah paham, coba tulis program menurut versi sendiri ke buku atau
komputer. Apabila hal ini dilakukan, maka secara tidak sadar telah
melatih logika berpikir dan belajar menuangkan logika berpikir ke dalam
bentuk program.
Untuk mendukung pembelajaran, coba cari orang yang mau mengajari. Ketika
menemui masalah dalam belajar pemrograman. Bisa teman dekat, teman di
internet atau bahkan guru dan dosen atau siapapun yang dekat dan
memahami hal yang ditanyakan.
Jangan mengandalkan tatap muka di kelas.
Materi pemrograman sangatlah luas. Apa yang diberikan dosen ketika
kuliah itu sangatlah kecil cakupannya dibandingkan keseluruhan ilmu
pemrograman. Cobalah eksplorasi sendiri segala hal tentang pemrograman.
Ada banyak referensi di internet yang membahas tentang tips dan trik
serta teknik dalam pemrograman.
Carilah komunitas yang fokus dengan pemrograman. Di
internet ada banyak forum diskusi via web atau mailing list yang
membahas tentang pemrograman. Ingat bahwa orang yang sering bergaul
dengan penjual minyak wangi maka dia akan ikut menjadi wangi. So, kita
adopsi hal ini, banyak-banyaklah bergaul dengan orang dalam komunitas
yang sama-sama interest dengan pemrograman.
Sangat disarankan memiliki komputer sendiri di rumah atau di kost. Seperti
yang telah saya jelaskan di atas bahwa untuk menguasai pemrograman
butuh pengalaman dan jam terbang yang banyak dalam membuat progam. Kalau
tidak memiliki komputer sendiri, bagaimana bisa menambah jam
terbangnya? Untuk belajar pemrograman tidaklah harus membutuhkan
komputer dengan spesifikasi tinggi. Cukup komputer Pentium III saja itu
sudah bisa, kecuali belajar program yang memang butuh spesifikasi besar
misalnya programan berbasis visual. Oya, jangan sekali-kali mengandalkan
jam praktikum di laboratorium karena waktu penggunaannya sangat-sangat
terbatas. Anggap saja ketika beli komputer adalah sebagai investasi
jangka panjang. Yakinlah suatu saat modal untuk membeli komputer itu
akan balik kembali, atau malah akan memberikan return of investment yang
jauh lebih besar.
Jangan hanya mengandalkan catatan atau modul yang diberikan oleh dosen.
Isi modul yang ditulis oleh dosen itu rata-rata masih sedikit
kontennya. Berusahalah mencari referensi sendiri terkait dengan
pemrograman. Toh saat ini sudah banyak buku-buku yang mengulas tentang
pemrograman. Kalau ingin yang gratis, coba cari referensi di internet
karena tersedia banyak free ebook yang bisa didownload.
Sebagai pemrogrammer harus selalu ingat kepada yang maha kuasa, agar jangan lupa tetap menunaikan ibadah. Knowledge come from The Creator, semakin dekat anda dengan Tuhan, semakin berguna enjoy dalam melakukan pemrograman.
Seorang programmer harus bisa mengatur (memprogram) diri nya – self programming.
Dalam hal kepribadianya, contoh : kapan waktu makan, kapan waktu tidur,
kapan waktu beribadah, dan kapan waktu untuk berkumpul dengan keluarga –
tidak coding terus. Harus memprogram waktu dengan baik.
Seorang programmer harus bisa menjaga kesehatan. Karena
logika tidak bisa berjalan tanpa logistik, jadi makanan pun harus
diperhatikan, teratur dan bergizi dengan begitu otak kita bisa berfikir
secara jernih dan cerdas.
Jangan hanya fokus untuk menguntungkan diri sendiri.
Programer seperti itu adalah programmer yg egois. Karena suatu saat ia
harus mengetahui bakat yg ia gunakan, haruslah berguna bagi orang lain.
Layaknya seorang ilmuwan, programer
juga harus terus mencari permasalahan dalam suatu program dan mencari
pemecahan atas masalah tersebut.
Mulailah belajar pemrograman dengan logika-logika dasar yang kuat. Seorang
programmer harus selalu bisa mengatasi masalah dan memberikan solusi
selama itu masih logic, kecuali yang magic-magic lupakan saja, contoh:
memindahkan monas ke papua / memindahkan taman mini ke dalam saku.
Jangan takut untuk gagal. Setiap
programmer pasti pernah mengalami kesulitan / bahkan mengalami kegagalan
dalam menyelesaikan suatu project. Maybe, itulah jalan menuju
kesuksesan. Yang secara tidak langsung tanpa Anda sadari.
Luangkan waktu sejenak untuk me-refresh otak, pikiran dan tenaga.
Tak jarang programmer yang stres, terlalu memaksakan sistem kerja otak
tanpa istirahat yang rutin, dikarenakan dikejar deadline.
Jangan takut untuk “copy paste”. Tidak
diharuskan seorang programmer menulis coding manual. Disamping untuk
mempersingkat waktu, disini seorang programmer di tuntut untuk
mengembangkan kreatifitas. Banyak atau bahkan hampir setiap programmer
menggunakan berbagai macam template.
Tapi juga jangan hanya asal copy paste.
Rata-rata orang yang asal copy paste program itu tidak berusaha
memahami program yang dia copy. Coba pahami dahulu program yang
diperoleh terutama pada algoritmanya, kalau bisa tulis kembali program
tersebut menurut versi Anda. Boleh sih copy paste, asal juga berusaha
memahami makna program di dalamnya. Syukur-syukur kalau Anda
memodifikasi kode programnya.
Jangan lupa mengamalkannya. Karena ilmu
tidak diamalkan bagaikan pohon tidak berbuah, berbagilah (ilmu tidak
akan habis walau dibagi kepada seberapa banyak orang) bahkan dengan ilmu
derajat kita akan terangkat.
Motivasi Sukses Jadi Programer
Reviewed by Unknown
on
11:54 PM
Rating: 5
Post Comment