Cara Menulis Yang Baik
SERINGKALI tugas kuliah mengharuskan kita menulis laporan panjang. Sementara, kemampuan menulis kita tidak baik.
Padahal, kemampuan menulis dengan baik bukanlah monopoli para mahasiswa jurusan ilmu jurnalistik saja. Keahlian menulis dengan baik dan jelas adalah sesuatu yang akan kamu butuhkan untuk setiap karier yang kamu pilih.
Sampaikan maksudmu
Laporan panjang dan berbelit-belit menunjukkan seseorang tidak menguasai materi. Jika kamu tidak dapat menyimpulkan pemikiranmu dalam sebuah kalimat, beristirahatlah sejenak, dan cari tahu apa persisnya yang ingin kamu sampaikan.
Hipotesa haruslah menjadi titik utama isi makalahmu. Sementara, sisa esai adalah pernyataan pendukung atas argumenmu itu. Perlu diingat, setiap kalimat dalam esaimu haruslah penting. Sampaikanlah argumenmu dalam kalimat-kalimat ringkas dan padat, serta hindari menulis hal-hal yang tidak penting.
Tahu yang kamu bicarakan
Jika kamu belum memahami subjek penelitianmu, maka hal itu akan tercermin dalam makalahmu. Pastikan kamu melakukan riset mendalam dan mendapatkan semua data yang kamu butuhkan sebelum menulis tugas.
Panduan
Ketika menulis laporan atau makalah panjang, sangatlah mudah bagi kita untuk keluar jalur. Karena itu, buatlah outline penulisan dan pastikan semua poin telah kamu bahas.
Kamu bisa mencetak outline ini dan menempatkannya di depan monitormu, sehingga kamu bisa mengecek poin mana saja yang telah kamu tulis. Kamu juga bisa membukanya dalam file berbeda, atau menyalinnya di bagian atas dokumen makalahmu. Lakukan cara apa pun yang menurutmu efektif.
Pahami tata bahasa
Tata bahasa meliputi pemilihan kata, formulasi kalimat (aktif, pasif), hingga penulisan ejaan yang baik dan benar.
Kamu perlu memahami bagaimana formula kalimat yang baik dan efektif. Pelajari juga kapan harus menggunakan huruf kapital, meletakkan tanda baca, dan menulis ejaan asing.
Tata bahasa Indonesia sama sulitnya dengan tata bahasa asing. Pastikan kamu memahami bagaimana penulisan yang baik. Bila perlu, bekali dirimu dengan kamus dan buku panduan menulis.
Hindari penggunaan "Saya"
Esai atau laporan ilmiah memang menunjukkan pendapatmu tentang suatu masalah, tentunya dengan didukung berbagai fakta dan data empirik. Tetapi, hal ini bukan berarti kamu boleh menggunakan kata 'saya' atau frase seperti 'saya pikir' dalam esaimu.
Jika kamu menuliskan argumenmu, maka kamu telah menunjukkan pemikiranmu tersebut. Penggunaan rujukan kata ganti orang pertama yang berlebihan justru akan menunjukkan kelemahanmu sebagai penulis.
Gunakan kalimat aktif
Kalimat aktif melibatkan pembaca dan membuat aliran tulisanmu lebih mudah. Sebuah kalimat aktif adalah yang menggunakan struktur subjek-kata kerja-obyek. Misalnya, "Saya membaca buku."
Kalimat pasif seringkali memperlambat dan bahkan membuat bingung pembaca tulisan kita. Contohnya, "Buku itu dibaca oleh saya."
Terkadang kalimat pasif memang tepat untuk konteks tertentu. Tetapi menulis dalam kalimat aktif tetaplah lebih efektif.
Baca lagi...dan lagi...dan lagi
Membaca ulang hasil tulisanmu bermanfaat untuk menemukan berbagai kesalahan. Sempatkan untuk membaca ulang laporanmu untuk memastikan semua yang kamu tulis telah benar dan mudah dipahami.
Cari editor
Meski sekadar laporan kuliah, peran editor tetap penting. Sebab, tidak ada seorang penulis pun yang sempurna dan luput dari kesalahan.
Mintalah temanmu membaca tulisanmu sebelum kamu mengumpulkannya. Sering kali, pembaca akan menemukan kesalahan mencolok dalam tulisan kita.
OK Selamat Menulis....